My Resume

RAMBU-RAMBU TARBIYAH

Bab 6-18
 
Rambu 6
TIDAK ADA UDZUR

Udzurnya Kaum Munafik
Jad bin Qasi, salah seorang Bani Salamah è meminta izin untuk tidak berada di kabilah jallad bin Ashfar selama setahun karena kekhawatirannya ketika melihat wanita ashfar lalu Rasulullah langsung berpaling darinya, Rasulullah mengizinkannya, lalu turunlah Qs. 9 : 49 (surat kecaman bagi orang2 munafik. Sebab meminta udzur dari jihad dan aktivitas dakwah tanpa adanya alas an syar’I :
  1. Sifat pengecut
  2. Tidak adanya kesiapan dalam memikul beban dakwah
  3. Kekhawatiran atas rizki
  4. Khawatir kehilangan jabatan
  5. Tidak adanya kesabaran untuk berpisah dengan istri nan cantik jelita dan anak2nya

I’tidzar yang Mengada-ada
Ketika seseorang mulai kendor semangatnya, tampaklah beberapa gejala. Di antaranya ia menghindar dari tuntutan dakwah dan menjauhi segala aktivitasnya. Banyaknya I’tidzar lama-kelamaan menjadi wataknya. Hal ini diakibatkan oleh kecendrungan pada masalah dunia dan memprioritaskannya di atas urusan agama.

Rambu 7
CINTA DUNIA MENGAKIBATKAN KEKALAHAN

Pada perang uhud, islam kalah karena pasukan pemanah tergiur ghanimah.
Perang Hunain, islam kalah awalnya karena merasa punya banyak pasukan dan persenjataan yang banyak.
Kekalahan demi kekalahan akan terus menimpa kita sebelum kita mencintai kematian sebagaimana musuh mencintai kehidupan, megesampingkan dunia dan memelihara surga dalam diri. Hanya dengan sebab itu, tercapailah kemenangan.

Rambu 8
KESABARAN YANG LEMAH

Ia-lah qudwah hasanah qt, Rasulullah SAW. Kesabarannya contoh terbaik untuk kita. Luka yang beliau terima di perang uhud, cacian, hinaan, tuduhan bohong, gila, tukang sihir, diludahi dan beliau hanya mengusapnya, hingga laparnya beliau. Ini semua dilakukannya hnaya karena mencari ridha Allah semata dan Allah memang memerintahkan untuk bersabar. Qs. An Nahl : 127, Az Zumar : 10

Macam-Macam Sabar :
-         sabar dalam menjalankan perintah dan ketaatan è karena jiwa bertabiat bosan, dan tidak akan terwujud jika kita tidak sering merenungi tujuan kita diciptakan, yaitu beribadah. Ingat akibat akhir dari kesabaran dalam taat (Allah menjanjikan surga bagi orang-orang yang sabar) Qs. Ar Ra’d : 23-24.
-         sabar dalam larangan untuk meninggalkannya dan tidak terjatuh di dalamnya è Jiwa cenderung menyuruh kepada kejahatan (setan, manusia, jin tidak akan henti menjerumuskan manusia)
-         sabar atas qadha dan qadar dengan tidak menyesalinya è kita tidak layak membantah ketentuan-Nya. Kita juga tidak tahu perihal ghaib (Qs. 2 : 216). Ingat kisah Khidir bersama Nabi Musa.

Rambu 9
TIDAK ADA PANGKAT DALAM DAKWAH

Hal yang selayaknya disadari oleh setiap orang yang ingin memiliki komitmen terhadap jamaah yang menyeru kepada Allah, tidak mengharapkan darinya jabatan atau imbalan dunia Karena dakwah ini untuk Allah. Segala urusan adalah kepunyaan Allah yang diberikan sesuai kehendaknya.

Yusuf Meminta Jabatan
Yang ini lain ceritanya. Dalam Qs.Yusuf : 55 terkesan yusuf meminta jabatan padahal pada ayay sebelumnya Qs. Yusuf : 54, sang raja yang awalnya menawarkan pada yusuf. Yusuf mau karena kemampuannya menakwilkan mimpi yang menyebabkan dirinya yang harus memegang jabatan itu, bukan orang lain.
Para pemuja ambisi kepemimpinan, jabatan dan ketenaran, merekalah yang akan menjadi batu-batu sandungan terhadap suksesnya harakah islamiyah.

Rambu 10
KHUSYU’NYA PARA SAHABAT DAN PURA-PURANYA KITA

2 orang penjaga malam ketika perang sedang berkecamuk yang ditugaskan Rasulullah. Ketika yang satu tidur, yang satu lagi terjaga dengan melaksanakan shalat. Ketika shalat, ada menghunuskan panah ketubuhnya 3 kali tanpa menghentikan shalatnya. Hingga beliau meneruskan ruku’. Ketika ruku’ sahabatnya yang tidur, terbangun dan membalas orang yang menghunuskan panah. Lalu musuh itu lari. è subhanallah, kehebatan macam apa ini? Kekhusyu’an macam apa jika di antara mereka merasakan istirahatnya dalam shalat?
Bagaimana dengan kita?dimanakah fikiran2 kita ketika kita shalat?bisniskah?nasibkah?perencanaan masa depankah?
Qs. Al Ankabut : 45 è ayat ini tidak diragukan lagi kebenaranyya jika kita merealisasikan kekhusyu’an dan kita tinggalkan ke pura-puraan.

Rambu 11
PELAJARAN DARI KASUS HATHIB

Ternyata orang sekapasitas hathib yang notebene ahlul badr bisa juga berbuat kesalahan yang demikian fatal (memberikan rahasia tentang Rasulullah kepada orang kafir karena rasa kasih sayang).
Pelajaran yang dapat dipetik:
  1. Semua Bani Adam Bersalah
Allah hendak mengajarkan kepada hamba-Nya yang beriman bahwasannya manusia, selama ia bukan rasul atau malaikat, tidaklah terpelihara dari kesalahan, walaupun seandainya ia adalah makhluk Allah terbaik. è iman senantiasa bertambah (dengan ketaatan) dan berkurang (dengan kemaksiatan). Karena lemahnya komunikasi dengan Allah, kitab-Nya, terbujuk hiasan dunia sehingga turunlah hadits ”setiap bani adam bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah mereka yang mau berbuat”. (HR. Ahmad)
  1. Tidak Ada Ijtihad Setelah Mufakat
Betapa sering sebuah perencanaan mengalami kegagalan karena kecerobohan anggotanya yang berijtihad pribadi.
  1. Hati-hati sebelum Mengambil Keputusan
Rasulullah tidak tergesa-gesa mengambil keputusan walaupun Rasulullah telah diberi wahyu sebelumnya mengenai hal ini. Rasulullah tidak terpegaruh emosi sahabat yang ingin membunuhnya saja. Beliau mengambil perencanaan yang matang dengan memantaunya secara wajar.
  1. Menolong dan Meringankan Beban si Lemah
Tetap berperilaku positif karena sikap positif akan melahirkan balasan yang positif juga, dan sebaliknya. Selayaknya kita bersikap lapang dada, penuh keakraban dan rasa persaudaraan serta membantunya melepaskan diri dari belenggu persoalan yang melilit. Tapi bukan berarti tanpa iqab (seperti Ka’ab bin Malik)
  1. Ukuran menilai Seseorang
Pertanyaan seberapa (kuantitas) dan sejauh mana/bagaimana (kualitas) adalah dua pertanyaan penting untuk mengevaluasi seseorang atau sebuah generasi. Peristiwa terdahulu harus dijadikan variabel pengaruh dalam proses penilaian terhadap seseorang/suatu kaum dan kualitas amal yang ia sumbangkan di jalan Allah.
  1. Adab dengan Qiyadah
Pendapat seorang qiyadah tidaklah sama dengan pendapat seorang anggota. Ia melihat dengan pandangan universal, sedang anggota melihat dengan pandangan parsial.
  1. Allah Mencukupi keperluan Mujahidin
Pemenuhan Allah atas keperluan hamba-Nya yang berjihad di jalan-Nya merupakan tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi orang yang mau berfikir.
è Nabi Nuh, diselamatkan dari banjir yang menenggelamkan orang2 kafir
è Nabi Musa, dapat melewati lautan yang dibelah sebelumnya dari kejaran fir’aun dan tentaranya
è Nabi Ibrahim, diselamatkan ketika dilemparkan ke dalam api yang semestinya membakarnya.
è Nabi Isa, diselamatkan dari konspirasi dan penculikan bani israel
è Nabi Muhammad, salah satunya tentang hathib yang membuka rahasia kepada musuh tapi Allah beri tahu lebih dahulu.
Kemenangan hanya datang dari Allah, bukan manusia.

Rambu 12
MARAH

Marah Karena Allah
Wanita dari Bani Makhzu mencuri dan Usamah bin Zaid meminta keringanan atasnya è indikasi hancurnya suatu kaum karena tidak menghukum orang yang terhormat yang mencuri dan menghukum orang lemah yang mencuri. Seorang muslim seharusnya marah manakala larangan-larangan Allah dilanggar.

Marah Bukan Karena Allah
Hal inilah yang diingatkan dengan sangat oleh Rasulullah untuk dijauhi, karena dia adalah kejahatan yang melahirkan berbagai bentuk kejahatan lain.
”Bukanlah kekuatan itu dengan kehebatan pukulan, tetapi kekuatan adalah barangsiapa yang dapat mengendalikan dirinya saat marah”. (HR. Muslim)

Santun dan Kasih Sayang
Allah menjadikan sifat santun dan menjaga kemarahan sebagai perkara yang diutamakan (’azamil umur). è Qs. Asy Syura : 43

Rambu 13
KETEGUHAN DA’I

Orang Quraisy mengutus Utbah bin Rabi’ah untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad dengan menawarkan harta,tahta dan wanita tapi Rasulullah menolaknya dengan cara yang bijak dan indah. Inilah fenomena yang terjadi saat ini, saat perpolitikan kita maju ke depan, maka cara inilah yang seharusnya digunakan.

Rambu 14
KIAT MENAKLUKAN HATI

è Sikap Rasulullah ketika ada seorang Badui kencing di pojok masjid, tidaklah beliau hina dan cerca, bahkan disayangi dan dibiarkan menyelesaikan kencingnya.
è Sikap Rasulullah terhadap seorang Badui kasar yang menarik kainnya dan terlihat bekas tarikannya yang keras dan memintanya untuk memberikan hartanya, Rasulullah meoleh kepadanya dengan tersenyum dan memerintahkan untuk memberikan kepadanya
è ketika Rasulullah berhijrah ke thaif dan tanggapi oleh rakyat setempat dengan pengusiran dan lemparan batu hingga berdarah, Rasulullah lari menghindar dari mereka dan seraya berdo’a, ”Ya Allah, ampunilah kaum ku karena mereka sesungguhnya belum mengerti”.
Kita mendendam pada orang lain dikarenakan benih-benih kebaikan belum berkembang sempurna dalam jiwa. Kita mencurigai mereka karena unsur tsiqoh terhadap kebaikan masih kurang.

Rambu 15
TAAT DALAM DAKWAH

Bai’at Anshar
Dakwah memerlukan ketaatan dari pendukungnya, ketaatan yang tidak tercemari oleh hawa nafsu, tidak ternodai oleh segala noda dan tidak akan berubah di saat susah maupun senang. Di saat kalah maupun menang.

Sa’ad Teringat Peristiwa Bai’at
Sebelum peperangan Badr dimulai, Rasulullah membai’at para anshar dan muhajirin. Sa’ad bin Muadz (anshar), ”demi zat yang mengutusmu dalam kebenaran, jika terhalang oleh lautan, lantas engkau menyebranginya, kami pun akan menyebrang bersama engkau. Tidak ada yang membangkang seorang pun dari kami”. Padahal telah diketahui bahwa mayoritas sahabat pada saat itu tidak bisa berenang. Namun demikian, iniah ketaatan yang mereka pahami sejak detik bai’at pertama.

Ketelitian Tentara Islam
è Rasulullah mengirim Ghalib bin Abdullah Al- Kalibi untuk menghalau Bani Maluh
è Rasulullah mengirim Hudzaifah bin Yaman untuk menyadap berita musuh.

Mengapa Mesti Taat?
Mereka menaati qiyadah karena mereka memahami, bahwa ketaatan terhadapnya adalah ketaatan kepada Rasulullah. Barangsiapa yang taat kepada Rasulullah, dia telah menaati Allah. Seperti dalam HR. Muslim
Jika tidak ada ketaatan, tak akan terwujud sebuah koordinasi dan keterkaitan

Rambu 16
BATAS-BATAS TAAT

Rasulullah membatasinya dalam hal kebenaran. Tidak ada ketaatan kepada bagi makhluk dalam bermaksiat kepada khaliq.

Rambu 17
KEHINAAN SYAR’I

Kerendahhatian terhadap orang tua dan ikhwah fillah

Rendah Hati yang Disyari’atkan dalam Al Qur’an
Hifdzul Jannah (merendahkan sayap, merendahkan hati/sikap tawadhu dan kasih sayang dalam bergaul) è Qs. Asy Syu’ara : 215, Al Hijr : 88

Hifdzul Jannah dalam Sirah
Ketika hijrah Rasulullah bersama Abu Bakar. Qs.Al Fath : 29

Abu Ubaidah bin Jarrah

Macam-Macam Bentuk Rendah Hati
Berdasarkan Qs. Al Anbiya : 107, At Taubah : 128, Ali Imran : 159, perangai lemah lembut dapat terwujud dalam beberapa bentuk :
  1. Tidak ada kecongkakan atas mereka karena jabatan
  2. idem, karena harta
  3. idem, karena ilmu pengetahuan
  4. idem, karena kekuatan fisik
  5. Mendengarkan perkataan mereka tanpa memotong
  6. mundur dari pendapat jika terjadi perselisihan
  7. Memenuhi kebutuhan yang tidak dapat mereka penuhi
  8. Bersegera mencari penjelasan jika terjadi ssuatu yang akan meretakkan jalinan persatuan
  9. Memulai dengan salam dan pertanyaan, serta menjenguk mereka yang sakit
  10. Membantu mereka dalam segala urusan jika memang dibutuhkan
  11. Mengunjungi dan mengikuti pertemuan mereka
  12. Agar tidak menyakiti mereka serta menahan diri dari kejahatan mereka.

Sulitnya Menahan Diri
Amirul mukminin merinci tentang sikap menahan diri dalam salah satu wasiatya:
Tabahkan dirimu atas ulah saudaramu!
Pada keretakan, sambunglah!
Saat ia melawan, lembutlah!
Saat ia mengingkari (kebenaran), upayakan perbaikan!
Saat ia menjauhimu, dekatilah!
Pada kekerasannya, lunakkanlah!
Dan saat ia melakukan kesalahan, maafkanlah!
è Agar seorang akh  merendahkan hatinya atas saudaranya untuk mengaplikasikan maksud firman Allah, ”Dan rendahkanlah hatimu terhadap kaum mukminin”. (Qs. Asy Syu’ara : 215)

Rambu 18
TASHFIYAH (Pembersihan Diri)

Abu Khaitsumah, kembali ke peperangan. Bentuk pembersihan diri
Macam-macam kotoran : Riya’,semua maksiat, jahl, futur, ujub.
Barangsiapa yang mengingat apa yang ada di bawah sirath, niscaya ia tinggalkan kemalasan, hidup santai dan futur. Barangsiapa yang membayangkan kenikmatan surga, mengkeretlah di hadapannya syahwat dunia.
Tashfiyah secara total adalah keharusan bagi orang yang menghendaki ketinggian. Jika tidak maka tempatnya bersama mereka yang terlambat, bersama mereka yang berkemauan rndah.

Note :
Dahsyat, Subhanallah,,, J bagus bangat bukunya, eh, bahasannya, ana suka,,,
Pelajaran dari sirah memang tak ada matinya, lebih mengena(amiin),, tinggal tahapan tersulit nih,,è aplikasi di keseharian,, (semoga Allah mudahkan). Mohon maaf jika selama ini salah dalam meng-interpretasikan dakwah ini. Ana suka semua bahasan yang menyangkut masalah hati....karna dari hati jatuhnya ke perbuatan,,,the important thing, number one that must we looking up. Semangat perbaiki hati, komitmen pun terbaharui...semangat sabar dan syukur,,,,yakin pertolongan-Nya,,,terbuktii pada Nabi-Nabi sebelum kita,,, subhanallah... is there any Ulul Al Baab..???
Allahu Akbar!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar